Pengalamanku Memberikan Kost Gratis Dengan Syarat Ngewe

Pengalamanku Memberikan Kost Gratis Dengan Syarat Ngewe – Saya akan bercerita tentang cerita sex dari pengalaman Pribadi saya, Sebut saja nama saya Budi, usiaku saat ini 27 tahun dan saya tinggal di Bandung. Di usiaku yang yang masih tergolong muda saya sudah memiliki kos-kosanan 8 kamar, dan bisa dibilang kos-kosan ini kos-kosan elit. Kenapa saya berkata begitu, karena harga perkamar di kos-kosan ku itu harga sewa perbulannya rata-rata 1,5- 2,5 juta, itu semua tergantung fasilitas tambahannya.Kos-kosan saya ini bisa mencapai harga segitu karena letaknya memang strategis , kosan milik saya ini terletak di jalan Dago dekat dengan pusat tongkrongan, kuliner maupun Factory Outlet. Selain memiliki fasilitas dan interior yang mewah, fasilitas setiap kamar kosan saya adalah sebagai sebagai berikut ; AC, TV LED, Water heater, ruang tamu bersofa, dapur dan kamar mandi dalam.Kebanyakan yang mengisi kamar kosan saya adalah mahasiswi yang orang tuanya memiliki harta yang berlimpah. Biasanya kosan ku di isi oleh anak-anak pengusaha, atau pejabat, kebetulan kosan ku ini dikhususkan untuk wanita.

Karena yang mengisi adalah cewek, maka kosan saya ini terkenal dikalangan para mahasiswa yang kuliah di Bandung.

Inilah awal mula kisah mesum saya, pada suatu sore datanglah seorang wanita yang bertubuh tinggi, kulit putih khas orang Indonesia, buah dada sedang dan berparas cantik menggoda. Saat itu gadis tersebut menghampiri saya dan memperkenalkan diri dengan nama Tami. Setelah memperkenalkan diri ternyata dia hendak menyewa salah satu kamar kos saya yang kebetulan saat itu memang ada yang kosong.Kemudian saya pun mengajak Tami ke dalam dan melihat salah satu kamar yang memang baru saja habis sewanya dan tidak diperpanjang. Beberapa menit Tami melihat suasana kamar dengan seksama, saat itu dia melihat mulai dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan terakhir dia melihat kamar tidur yang cukup luas dan mewah. Saat itu Ekspresi wajah Tami cukup puas dengan keadaan kamar kos saya. Dari situ kami-pun mulai negosiasi tentang harga kamar,“Bagaimana Mbak, apakah cocok dengan kamarnya ?”, tanyaku.

“Cocok banget Mas, kamarnya gede, fasilitas oke dan bersih lagi, memangnya berapa perbulan Mas?”, tanya Tami pada saya. Saat itu saya langsung menjawab pertanyaan yang memang saya harapkan dari tadi,“1,6 jt perbulan-nya Mbak”, jawabku.Tami kaget mendengar harga yang aku tawarkan,“Wahhh, mahal banget Mas, nggak bisa kurang apa nih Mas ? Aku udah cocok banget nih sama kamarnya?”, ucap Tami memohon.Karena saat itu nampaknya dia sangat ingin tinggal disana saya pun menahan harga, karena bisnis adalah bisnis. Bisnis itu memang tanpa belas kasihan dan tanpa toleransi. Lalu aku pun menjawab,“Maaf sebelumnya Mbak, harga pas dan tidak bisa kurang”, ucapku menegaskan.

“Masa nggak bisa sih Mas, Sini aku mau ngomong sama yang punya kosan ini, Barang kali aja nanti bisa kurang ?”, ucapnya kepadaku.Saat itu aku hanya tersenyum mendengar perkataan Tami. Dia tidak tahu kalau yang punya kosan ini punya saya, mungkin saat itu dia menyangka saya hanya pembantu yang mengurus kosan ini. Lalu saya menegaskan kepada Tami,“Maaf ya Mbak, yang punya kosan itu saya”, jawabku dengan sedikit senyuman.

“ Upzzz… Maaf ya Mas saya kira Mas anak yang punya kosan ini, habis Mas imut sih kayak anak kecil mukanya, hhe… ”, ucap Tami mengelak dengan raut muka sedikit malu.Saat itu aku menawarkan dengan penawaran yang sangat extreme dan berani kepada Tami, “Gini aja deh Mbak, saya kasih Mbak 3 bulan gratis tinggal disini asal kamu mau tidur sama aku”, ucapku tegas penuh spekulasi. Gila nggak tuh, dengan spontan aku mengeluarkan penawaran tersebut, karena memang dari awal saya melihat Tami, saya sudah tergoda dengan badannya yang langsing, gerak geriknya yang sensual gaya bicaranya yang manja, dan yang paling utama sih sebenernya aku lagi pengen ngewek. Saat itu Tami terlihat kaget sekali mendengar penawaranku.Saat itu dia terdiam sejenak dan menatapku penuh dengan tanda tanya serius atau tidak tawaran saya tersebut. Namun pada akhirnya dia-pun menjawab,“Oke!! saya terima tawaran kamu Mas”, Tami menjawab dengan lantangnya.Sekarang giliran saya yang kaget mendengar jawaban dari Tami. Seketika dadaku terasa sesak karena khayalanku yang sejak tadi ada dipikiranku akan menjadi kenyataan.

Saya tadi berfantasi bila saja aku bisa melihat dan menikmati bentuk tubuh Tami yang langsing tanpa busana sama sekali. Seketika jantungku berdegup keras, dan adik kejantananku senat-senut dibuatnya.Seakan Kejantananku ini minta dibelai oleh Tami. Setelah Tami menjawab dengan entengnya, aku menghampirinya, tanpa basa-basi langsung aku cium bibirnya yang tipis terbalut lipglos menambah keseksian dalam berbicara. Tanpa ragu aku mencium bibirnya, sebaliknya Tami pun mulai menyambut ciumanku tanpa ada kekakuan layaknya pasangan yang sudah lama berhubungan.photomemek.com TamiSaat itu kami berciuman saling merangsang, sesekali aku mendengar desahan halus Tami saat aku meremas buah dada-nya yang kencang dan kenyal itu,“Sssss… Aghhhh…. ”, desah Tami ketika saya meremas lembut buah dada-nya.Kemudian tanpa ragu dan membuang waktu, aku mulai melucuti satu persatu baju yang menempel di tubuh Tami, demikian sebaliknya, dan kini kami berdua hanya memakai celana dalam saja. Sesuai dugaanku, buah dada Tami mengelayut indah ditubuhnya, tidak besar dan tidak kecil bentuknya sehingga apabila dilihat secara telanjang pas sekali dengan postur tubuhnya.Aku mulai menjilati buah dada Tami sesekali aku sedot dengan perlahan, desahan Tami pun keluar dari bibirnya yang indah itu. Hal itu membuat saya semakin bernafsu untuk terus memainkan lidah ini diatas buah dada-nya yang kencang itu. Setelah aku bosan menjilati susu Tami, aku mulai menciTami perut Tami terus dan terus hingga berhenti di selangkangan yang masih tertutup celana dalam seksi.

Eeummm… baunya khas, aku pelorotkan celana Tami yang sudah agak lembab. Saat itu entah kenapa aku terdiam ketika melihat Vagina Tami yang tidak tertutupi bulu satu pun itu, nampaknya dia mencukur habis bulu Vagina-nya sehingga terlihat indah bentuknya. Tami tersenyum ketika aku melihat yang heran karena melihat Vagina-nya yang mulus tanpa bulu sedikitpun, lalu,“Jilatin dong…”, pinta Tami dengan mesra.Saat itu saya menuruti permintaanya. Saya memulai menjilat dari bawah sampai keatas selangkangan dan hingga berhenti di Vagina-nya. Sampai akhirnya saya pun menjilati Vagina-nya, sembari menjilat, aku melihat ekspresi Tami yang sedang aku jilati dia Vagina-nya. Saat itu dia mendesah, memejamkan mata dan gelonjotan tidak karuan.Dan dia juga menggigit bibir bawahnya dan sembari kedua tangannya meremas sprei kasur seperti orang yang sedang menahan sesuatu. Erangannya semakin memburu seiring jilatan saya yang makin liar,“ Eghhh… Oughhh… Ssss.. Aghhhhhh… ”, desah Tami mengerang keenakan.Disatu titik dia melepaskan nafasnya dalam dalam, tak lama kemudian keluarlah cairan putih dari lubang Vagina-nya yang berbau khas, hal itu semakin membuat saya semakin nafsu saja. Kemudian Tami menarikku keatas kasur dan mulai menjilati kepala kejantananku, rasanya saat itu kepala Penisku seperti kesemutan, beuhhh… enak-enak geli gimana gitu.Sesekali Tami menyedot semua batang kejantananku kedalam mulut-nya. Tami melakukannya berulang dan berulang, hal itu membuatku merasakan nikmat yang luar biasa.

Sungguh permainan oral sex Tami profesional sekali layaknya pemain film bokep yang sering aku tonton. Setelah Tami puas memainkan kejantananku yang, aku bangun dan mulai mempersiapkan kejantananku untuk lepas landas.Nampaknya kejantananku dari tadi ingin sekali segera merasakan kehangatan Vagina Tami yang putih mulus dan tanpa satu bulu pun. Aku mengelus elus kakinya yang panjang sambil menggesek gesekan kejantananku dimulut vagina Tami. Tak lama kemudian tangan halus Tami menggiring kejantananku keliang Vagina-nya. Kepala kejantananku terasa hangat menyentuh bibir Vagina Tami.Pada awalnya terasa keset dan susah dimasukan, pada akhirnya setelah aku gesek-gesekan kepala kejantananku dia klitoris Tami, pada akhirnya Kejantananku pun bisa menerobos Vagina Tami dalam-dalam. Sedikit demi sedikit saya gerakan pinggangku sambil saya arahkan oleh Tami sehingga kepala kejantananku sudah masuk seluruhnya.“ Ssss… Aghhhhh… Yeahhh… Oughhh… ”, Desah Tami mendesah nikmat merasakan kejantananku mulai keluar masuk di liang Vagina-nya.Dengan konstan aku melakukan gerakan sex itu kepada Tami. Sekitar 15 menit dengan posisi sex Tami Dibawah dan saya diatas, hal itu membuat aku dengan bebas menyodokan kejantananku divagina Tami.

Bosan dengan gaya itu aku meminta Tami untuk berganti posisi dengan gaya seks Doggy Style. Saat itu Tami-pun mengiyakan permintaan saya.Kini kami pun bercinta dengan gaya seks Doggy style, dan saya benamkan lagi kejantanan saya didalam Vagina Tami,“ Zlebbbbbbb… Aghhhhhh…”,Masuklah Penis saya didalam Vagina Tami. Tami-pun,“ Oughhh… Shit… nikmat sekali sayang, ayo puaskan aku… Aghhhh… ” ucap Tami.Mendengar ucapan Tami, saya pun mulai menggencarkan tusukan Penisku dengan kencangnya,“ Ceplak… Ceplak… Ceplak… Ceplak… ”, suara pahaku bersentuhan dengan pantat lisa.

“ Ughhh… Ssss.. Aghhh… enak sekali Memek kamu Tami, Aghhh… ” desahku.Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodok Vagina Tami, kurasakan kejantananku berdenyut-denyut,“ Tamii… aku mau keluar nih… Aghhh… ”, ucapku pada Tami.

“ Aku juga Mas… aku sudah nggak tahan lagi Mas, cepetan keluarin Mas… oughhh…”, ucap Tami. Saat itu saya semakin menggebu-gebu dalam bermain sex, kupercepat gerakan pinggulku,

“ Oughhh… Aku mau keluar sayang, keluarin dimana Miii… Ssss… Aghhh… ”, tanyaku.

“ Diluar Budi sayang… Oughhh… ” jawabannya.Tidak lama setelah itu terasa ada yang akan keluar dari Penisku, dan,“ Crotttttt… Crotttttt… Crotttttt… ”,

“ Slurpp… Serrrr… Serrrrrrr ”,Pada akhirnya kami pun keluar hampir bersamaan, dan aku lupa mencabut kejantananku dari Vagina Tami. Lendir memek Tami dan Spermaku bercampur menjadi satu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa karena aku bisa menikmati wanita secantik dan sexy Tami. Kemudian,“Miii, Maafin aku yah, aku tadi nggak sempet cabut penis aku”, ucapku meminta maaf.

“Yah gimana dong ini, kamu pokoknya harus ganti rugi sama aku”, ucap Tami.

“Baiklah aku akan kasih kamu apapun untuk ganti rugi buat kamu”, ucapku merasa bersalah.

“Baiklah kalau begitu, mudah saja ganti ruginya. Aku mau kamu memberi aku Kost gratis selama yang aku inginkan, aku berjanji tidak akan menuntut tanggung jawab dari kamu jika aku sampai hamil” ucapnya.

“Okey, tapi jika aku ingin ML sama kamu kamu harus mau lagi yah, kapan pun saat aku pingin Ml sama kamu”, ucapku.

“Oke deal”, jawabnya singkat.Singkat cerita semenjak kejadian itu saya memberikan kost gratis kepada Tami. Dan Tami-pun tidak mengingkari janjinya untuk melayani kebutuhan seks ku kapan pun ketika saya mau. Sungguh menyenangkan sekali kisah seks saya ini. Dan perlu pembaca tahu sebagai pemilik kost, saya tidak hanya melakukan dengan Tami saja, namun saya melakukan dengan anak kost lainya yang biasanya butuh uang jajan lebih atau yang butuh buat Shoping

Pengalamanku Ngentot Dengan Wanita Sange Bernama Putri

Ini peristiwa pertamaku yang sebelumnya tidak terbayangkan bahwa di rumah kost itu, aku akan merasakan bagaimana nikmatnya bercumbu dengan seorang gadis demikian bebas penuh gairah serta nikmatnya bercinta waktu mandi bersama.Ketika itu aku baru terbangun pertama kali merasakan tidur siang ditemani Putri dan dengan leluasa menikmati keindahan tubuh gadis yang sudah menunggu untuk kugauli lagi setelah sebelumnya sempat bersamaku menikmati permainan di atas ranjang yang pertama. Dengan segudang perasaan birahi yang tidak terbendung, aku buru-buru untuk segera menemuinya.Begitu sampai kamarnya, Putri telah menyambutku dengan tubuhnya yang begitu sexy, sengaja menonjolkan bentuk tubuhnya di balik bajunya yang ketat di atas pusarnya dan celana pendek yang ketat juga, menonjolkan pantatnya yang bulat sintal. Kuperhatikan buah dadanya yang tidak berbalut bra lagi tercetak jelas di bajunya sampai putingnya pun menonjol jelas.

Placeholder

Segera tubuhnya menghambur memeluk tubuhku, bibirnya langsung menyerbu mengulum bibirku dengan ciuman seakan tak mau lepas lagi. Sambil terus Putri menggelayut tubuhku, lidahnya tak hentinya bermain di dalam mulutku semakin ganas.“Maas.. eehmmh.. Putri sudah kangen..” demikian keluh manjanya walau belum lama kutinggal tidur beberapa jam yang lalu, merasakan betapa sepinya dia menungguiku tertidur di sampingnya. “Kenapa tadi nggak bangunin saja..” tanyaku, meskipun badanku masih merasakan lesu baru bangun tidur setelah siang itu menggauli Putri sampai beberapa kali. “Ahh, nggak enak.. ngeganggu orang lagi pulas tidur.. Mas, sudah lapar belum?” tanyanya dengan manja dengan tetap menggelayut di pundakku. “Yaah, lapar juga.. Kenapa?” tanyaku lagi. “Ya makan dulu, yuk..” seraya dia terus menggayut di pundakku menuju ke meja makan.Putri sudah menyiapkan masakan untuk makan siang saat aku sedang istirahat tidur tadi, dan sekarang sudah tersedia di meja. Segera saja aku menghampiri untuk dapat segera mengganjal perutku yang terasa lapar. Begitu aku selesai menuang makanan ku ke piring untuk kusantap,“Mas, makannya duduk di sini saja.. biar Putri bisa nemeni lebih enak..” katanya.Putri sepertinya tidak mau jauh dariku, dia pun duduk menempel menungguiku makan.

Saat aku makan, tangannya aktif memegang batang kejantananku sambil kadang mengocoknya.“Enak nggak Yaang..?” tanyanya sambil tersenyum menggodaku. “Apanya yang nggak enak.. orang lagi makan dikocok-kocok begini.. eehmm..” jawabku. Dengan kenekatannya dia malah memintaku lebih dari sekedar mengocok batang penisku.

“Yaang.. celananya dilepas saja ya.. Putri mau..” tanpa menunggu persetujuanku celana dalamku sudah ditarik lepas, dan kini bibir mulutnya mengarah ke selangkanganku, mengulum batang kemaluanku yang sedari tadi demikian tegang.

“Ahh.. cresp.. slepp.. aah.. crespp.. crespp.. sllpp.. aah.. crepp.. crespp.. ahh..”Begitulah yang terdengar sepanjang aku makan hingga selesai. Kunikmati sekali gejolak birahi, Putri menahan gairahnya dengan mengulum batang penisku. “Non, aku sudah selesai nih makannya, kita mandi dulu yuk,” ajakku agar dia menunda dulu merangsangku. “Ehehh.. biar sampai keluar dulu Yaang..” rengeknya memintaku agar dia tetap mengulum kemaluanku sampai puas.

“Nanti sekalian di kamar mandi saja, kan Mas nanti juga bisa ngerasain punya Putri..”Akupun segera berdiri mengajaknya menuju kamar mandi. Sambil tangan kirinya menekan kepalaku, tangan kanannya menyorongkan putingnya ke mulutku, ditekan buah dadanya ke dalam mulutku.“Ogghh.. Mas.. adduh Mas.. gelii.. Mas.. Putri kayaak mauu.. ogh.. aduh.. geli Sayang.. mhh.. Mas.. aduh enak.. yach.. tteruss.. sstt.. ehhm..” Mulut Putri terus mengeluarkan desah yang melepaskan gairah dan gelinjang kenikmatan yang sedang dirasakan. dan dengan penuh kelembutan jari tengahku masuk liang vaginanya yang menganga diantara selangkangan yang terasa licin oleh lendir kenikmatan vaginanya. Aku pun telah merasakan basah karena cairan yang keluar.

“Enak.. enak.. enak.. lebih enak daripada Putrii kocok sendirian Mas.. yach, terus Mas, Putri ingin setiap hari begini Mas..” Katanya

“Ehh.. Mass.. terus teken Sayaang.. Putri.. enaakk aduh Mas.. ogghh.. Maass, gellii.. teruss.. terus..” kian mengharapkan kocokan jariku semakin cepat. Matanya terpejam, sambil lidahnya memainkan dan menjilat bibirku disertai goyangan pinggulnya semakin cepat. “Ohh Maass.. di situ.. terus.. jangan berhenti.. ohh.. ehh..” Putri mulai bergoyang naik dan turun melawan arah tanganku. Desah suaranya memenuhi kamar mandi. “Ohh.. Mas.. ahh.. ahh.. ahh.. gelii.. sayaang.. nikmat.. Oh.. Oh.. Oh Mas..” begitu ucapan ucapan birahinya yang sepertinya tidak kuduga bila melihat kesehariannya tampak biasa-biasa saja.Kubuka mulutku dan lidah kami saling menjilat entah bibir atau rongga mulut. Kuangkat dia dan kudorong dia ke dinding. Aku berlutut di depannya dan kemudian lidahku bermain di celah vaginanya. filmbokepjepang.com Tangannya menekan kepalaku dan yang satunya mempermainkan payudaranya, Putri memainkan putingnya sendiri untuk menambah kenikmatan birahinya dengan ditandai puting di dada yang montok itu kelihatan semakin tegang. Dia terus meremas buah dadanya dan mulutnya tidak hentinya mengeluarkan desah nafas yang memburu merasakan birahi yang kian memuncak.“Sss ahh.. enak Mas..” erangnya.

“Ehm..” matanya setengah tertutup.

“Mas.. eghh putingku teruss.. Mas, mana penismu Mas.. Yach teruss Mas.. Hheegh.. enaak.. eeghh.. yach..” Tangan kananku aktif memilin milin puting susunya yang semakin mengeras sementara tangan kanan Putri meremas puting buah dadanya sendiri.

“Ah.. Mas.. kalau begini terus Putrii tambah sayang sekali sama Mas.. ohh.. ohh..” menambah gairah dan semakin merangsang juga. Nafsuku semakin menggebu untuk menyetubuhinya, pelukan ke tubuh Putri semakin erat menjelajahi birahinya yang bergejolak dan terus-menerus menggelinjang hebat. Putri melepaskan desah nafsunya dan memintaku mengulum puting susunya yang demikian tegang karena telah terangsang oleh mulutku.

“Ohh.. ohh.. ohh.. nikmatnya.. ohh.. ah.. nikmat..” Gerakan tubuhnya membuat kedua bukit payudaranya bergoyang ke kanan dan ke kiri sambil menahan gelinya puting susunya yang kusedot. Terasa nikmat dapat menyelusuri bukit payudara yang membusung indah di dadanya yang nampak mulus bersih itu. “Ohh.. Mas sayang terus.. terus.. yang keras sedotannya.. ohh..” begitu desahnya di telingaku. “Non, penisku tambah teggang saja kalau Putri terus-terusan begitu..” bisikku.Dia gantian berlutut di depanku lalu dia menjilati penisku, dan meremas penisku sampai basah oleh jilatannya. Lalu Putri menyambut batang penisku, terasa hangat oleh belaian tangannya, kepala penisku dia jilati lagi, sedikit demi sedikit penisku lenyap di rongga mulutnya, bibirnya dengan lincah menyedot lubang penisku, terasa geli-geli nikmat sampai dengkul ku gemetar menahan rasa nikmat.Ngentot Dengan PutriAku sudah ingin beralih ke vaginanya yang sudah basah oleh lendir kenikmatan, kupegang dengan meraba lembut. “Yaangg.. adiknya bikin ketagihan, aku udah nggak tahan lagi, pingin menjepit penismu.. Yaang, Putri udaahh nggak tahan ngeliat penis Mas ngaceng sebesar itu ayo masukkan Maas..” kata Putri sambil membelai-belai kejantananku yang tegak kaku sambil diusapkan ke pipinya.

Sesaat kemudian di atas tubuhku yang rebah di atas ranjang, Putri mengambil posisi jongkok menancapkan liang senggamanya tepat batang kemaluanku. Putri menuntun penisku yang sudah teggang, lalu menempelkan di bibir vaginanya. “Ahh.. ohh.. Yang.. ohh.. emh.. aduhh.. nikmat..Yangg.. teruss.. goyangkan pantatmu Mas iyah.. enak Yaang..” Sengaja pantatku aku goyangkan mengikuti gerakan penisku yang terasa hangat di dalam vaginanya. Bergantian Putri yang aktif bagai menunggang kuda, pantatnya mengayun di atas selangkanganku. Kadang maju mundur atau terkadang memutar sambil kedua tangannya merangsang payudaranya dengan meremas dan memilin putingnya. Kuperhatikan matanya kadang terpejam menahan rasa gelinjang yang hebat, hingga tubuhnya melengkung ke belakang dan ketika pantatku kugoyang, buah dadanya berguncang indah ke kanan ke kiri.“Mas, aku di bawah.. jangan lepas yahh.. Ughh.. nikmatnya Maas..”

“Yayangg.. ohh.. ohh.. ahh.. ahh.. terus.. terus.. lebih kuat.. dorong terus.. Yang dalam.. ach..ohh..” , “Oh.. Mas.. Sayang.. aku mau keluar.. ohh.. ohh.. ohh..” Lalu tiba-tiba dia goyangkan pantatnya keras keras kiri kanan kiri kanan, diangkat tinggi tinggi sambil mengelinjang agak sedikit teriak panjang. “Maass, tekeen yaang kerraass.. aakkuu mmaauu keelluuaar.. ayo Maas jugaa barreenng..” Liang senggamanya semakin sempit menjepit dan terasa menyedot penisku membuatku tak tahan lagi. “Ohh.. ach.. ach..” pantatnya semakin kuat gerakannya. “Maass.. ohh.. ohh.. hh.. ohh.. oh.. ahh.. aku keluar.. Sayang.. ohh.. aku nggak tahan..” Pantat Putri yang sintal itu kutangkap dengan kedua tanganku dan kutekan agar kenikmatan orgasme liang senggamanya semakin terasa.

“Ohh.. ohh.. ohh.. ohh.. enakk.. ohh.. iya.. iya Mass.. aahh.. makin cepet Mas.. cepetan..” Aku semakin dirangsang bukan saja oleh suaranya, tapi oleh jepitan vaginanya. Penisku betul-betul terasa digenggam erat sambil dikocok-kocok. Nafas kami berdua semakin memburu. Putri kelihatannya sudah hampir orgasme, salah satu tangannya memainkan puting susunya dengan cepat dan tiba-tiba teriaknya, “Ahh.. ahh.. Mas.. Mas.. keluarin di dalem, ayoo Sayang aku sudah siap.. ahh.. aah.. ahh.. sekarang.. oohh.. barengan.. ohh..” Desah Putri semakin keras dan aku pun merasakan kehangatan batang kejantananku di dalam liang senggamanya yang sempit itu.

“Yang.. ohh.. putingku sambil diremas.. ohh.. remas.. pentilku remas.. oogghh.. yaach..”

“Kamu puas Sayang?” “Puas sekali.. Mas memang hebat.. ntar Mas mau lagi nggak?”

“Entar malem kita puaskan lagi ya Yaang.. kita mandi dulu yuk..”Waktu mandiku bersama Putri sore itu penuh gelora nafsu birahi yang tidak henti-hentinya. Terkadang kejantananku mulai lemas sengaja dia sabun dan kocok sehingga bangun lagi kemudian dia kemot kemot, atau gantian kupermainkan kewanitaannya sambil jari tengahku masuk sampai ke dalam vaginanya sehingga Putri menggelinjang hebat, sambil mulutku mencari puting susunya yang mengeras kukulum dan kugigit lembut.Sengaja Putri menekan payudaranya yang montok itu, didorong ke bibirku sambil tangan kirinya menekan kepalaku. Sementara tangan kananku terus aku masuk ke dalam vaginanya kubelai dan kugesek-gesekkan, hingga dia merasakan dan memperoleh kenikmatan juga karena tiba-tiba dia membuka pahanya sehingga semakin memberikan kesempatan tanganku leluasa untuk menggosok vaginanya.“Aaaduh.. saya mau keluar.. ohh.. aahh..” sambil mulutnya menganga dan matanya terpejam , dia mencapai orgasme. Gairah mandiku bersama Putri kuakhiri persetubuhan di atas ranjang di kamarnya dalam keadaan saling berpelukan tanpa busana sampai waktunya aku makan malam berdua.Sore itu aku dan Putri mengenakan pakaian seadanya agar dapat bebas saling memberikan dan memperlihatkan masing-masing bagian tubuh yang dapat dinikmati dan dapat memberikan gairah sambil duduk berdua, untuk istirahat memberikan kesegaran pada tubuh kami masing-masing agar kembali bugar lagi walaupun cukup melelahkan dan terasa ke sendi sendi tulang tetapi sungguh nikmat yang kami reguk berdua dengan Putri seolah tidak puas sampai disitu saja.Menunggu malam tiba sengaja aku hanya bercumbu di sofa ruang tamu dengan lampu ruangan yang hanya temeram sehingga memberikan suasana semakin romantis, kusetubuhi sampai ke lekuk likunya yang paling sensitif dimana kenikmatan gairah hubungan kelamin kurasakan. Apalagi Putri yang dengan sengaja dengan bebasnya memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya yang indah semakin lebih mengundang tanganku untuk lebih menikmati keindahan tubuhnya yang hanya dengan sedikit menyingkap baju seadanya yang dia kenakan sore itu. Sengaja malam itu tubuhnya kupeluk dan wajahku terbenam diantara hangatnya jepitan kedua bukit payudaranya yang membusung indah di dada Putri.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts