Pembantu Hasrat

SLOT GACOR SLOT GACOR

Hai para pembaca,saya akan menceritakan cerita yg benar terjadi.pulang sekolah ku lihat jam tanganku menunjukkan pukul 15.00 wib segera aku pulang ke rumah seperti biasa.kubuka pintu rumahku namun aku tidak melihat kedua orang tua,tiba-tiba melintas wanita manis berambut sebahu lebih,bibirnya seksi berumur 25,tidak terlalu tinggi namun mempunyai payudara yg besar hingga bajunya terlihat tertarik ke depan dan yg paling menonjol dari semua itu adalah pantatnya yg padat terisi mengahadap keatas sangat menantang,baru kusadari wanita itu adalah pembantuku yg baru bekerja 1 bulan namanya mbak sari.

“eh,den fauzi(namaku) sudah pulang?”tanyanya, “udah mbak,mbak mama sama papa kemana?” dia menjawab “tadi pergi ke tante siska katanya tantemu sudah melahirkan,dan katanya mereka akan pulang besok” maklum soalnya jarak bandung-jakarta memakan waktu.aku pun beranjak ke kamarku berganti pakaian, inilah kebiasaan burukku apabila tidak ada orang dirumahku aku memilih menggunakan kaos tanpa celana alias setengah bugil,aku rebahan di kasur tanpa terasa aku merasa mengantuk dan tertidur.

Tersadar dari tidurku, kulihat jam menunjukkan pukul 16.30, kulihat pintu kamarku yg terbuka padahal sebelum tidur aku menutup pintu,atau mungkin pembantuku melihat keadaanku, ah masa bodo aku bergegas keluar kamar,tidak ada orang mungkin mbak sari sedang istirahat di kamarnya, aku pun pergi ke kamar mandi yg bersebelahan dengan kamar pembantu.

Saat aku melewati kamar pembantu, kubuka pintu dan terhenyak melihat mbak sari dengan seleting celana terbuka tanpa CD terlihat cairan membasahi celananya sementara bagian atas terlihat buah dada besar sebesar bola sepak menonjol dibawah baju yg terlipat keatas sampai leher,posisinya terlentang. Aku tidak bisa berkata apa apa hanya mengagumi pembantu seksi ini, namun bodohnya aku malah kembali ke kamar dan onani.

Malam pun tiba,seperti biasa aku menonton tv di ruang tengah sambil tiduran dan pembantu ku datang dengan pakaian yg sama dengan yg tadi aku lihat,terlihat celananya masih basah sedikit.”den fauzi, lagi nonton apa nich”sambil rebahan disampingku, “lagi nonton nich tapi ga ada yg rame”. Ia membalik badan sambil tiduran membelakangiku. Aku sudah tidak tahan lagi melihat pantatnya membelakangiku,akhirnya kuberanikan diri,tanganku gesekan ke bagian bawah memeknya semakin lama semakin keras ku tekan dan terdengar, “achk,,,ah ah ah”. Dia menepis tanganku dan berdiri, dia berkata “fauzi mbak sudah lama pengen ngentot sama den, apalagi tadi mbak liat kontol kamu bebas menggantung, boleh kan mbak ngentot ma kamu pliss “aku hanya menatap tangannya yg terus menggoyangkan toketnya. “iya boleh mbak, asal fauzi boleh ngerasain pantat besar mbak ya “tanpa menunggu aba aba dia membuka pakaiannya yg tanpa bh dan cd, dia langsung menarik celanaku dan memaju mundurkan mulutnya yg seksi itu sambil berjongkok, sangat indah melihat bibirnya itu membasahi kontolku dgn ludahnya dan ekpresinya yg nakal sambil tangannya meremas toket yg besar.

Setelah itu aku meminta agar dimasukan ke memeknya, dan dia memberinya dengan goyangan memutar dan memaju mundurkan dgn sangat cepat, hampir saja aku kelepasan kalo tidak aku meminta agar keinginan terbesarku untuk memasukan ke lubang pantatnya yg besar menantang sekali. “den fauzi,masukinnya pelan ya, soalnya belum ada yg coba, kalo memek sari sih udah sering diobok sama sari”. akhirnya kumasukan pelan pelan,sangat susah selain lobangnya kecil dan pantat berisi,dan akhirnya masuk juga dia menjerit, rasanya sangat hangat, sangat sempit,masih keset sedikit. Kumaju mundurkan, dia menjerit sambil berkata”ack, masukin yg dalem,,uh,sa,,sakit sedikit,,,angh,oh”.sudah 15 menit dia terlihat menikmati, seperti biasa dia meremas toketnya.aku pun sudah tidak kuat lagi,apalagi dia memutar seperti sedang bergoyang erotis…dan croot crot, jebolah pertahananku dan dia kami tertidur sambil dia membersihkan kontol 17 cm ini dgn mulutnya.kami pun tertidur dan saat pagi hari ku genjot lagi memeknya sambil santai menonton tv dan minum teh hangat.sekian cerita singkatku.

Tamat
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts