Cerita Seks Perkosaan Laki-Laki Bertopeng

 

Cerita Seks Perkosaan Laki-Laki Bertopeng – Kulitnya kuning langsat dan tubuhnya yang bertinggi berat 160 cm /52 kg masih membuat mata para lelaki jelalatan, terutama jika memandang wilayah dadanya yang dihiasi sepasang payudara berukuran 36 b dan pinggulnya yang membulat bak gitar spanyol dengan bokong yang masih menonjol. Banyak lelaki yang mencoba mendekati Wiwik, bahkan ada beberapa yang serius ingin melamarnya. Namun Wiwik masih menutup diri dari uluran cinta lelaki lain, bukan karena ia tidak membutuhkannya.

Bercerita Sex – Jauh dilubuk hatinya terpendam kerinduan akan kasih sayang seorang pria dan iapun mengharapkan ada seseorang yang meringankan beban hidupnya. Hanya saja Wiwik merasa belum menemukan pria yang tepat, lagipula ia khawatir anak-anaknya tidak menyetujuinya untuk menikah lagi,atau bahkan tidak cocok dengan pria pilihannya. Kekhawatirannya akhirnya terbukti, mereka,anak-anaknya memang tidak menyetujuinya untuk menikah lagi karena justeru anak-anaknyalah yang…menginginkan tubuh indahnya.

Beginilah kisahnya.Kesibukan Wiwik dengan usaha jahitannya membuatnya jarang berkomunikasi dengan anak-anaknya. Ia pun kurang menyadari bahwa anak-anaknya mulai memasuki masa pubertas menjelang dewasa. Wiwik tidak begitu peduli kalau anak-anaknya memandang dengan hasrat lain ketika ia keluar kamar mTommy hanya berlilitan handuk. Ia pun tidak menyadari kalau sisulung sering mengintipnya berganti pakaian dikamarnya melalui celah-celah dinding papan yang mulai rapuh. Kamarnya memang bersebelahan dengan kamar Firman dan Tommy.

Waktu menunjukkan pukul 22.00 malam ketika Wiwik baru saja menyelesaikan pesanan jahitan terakhir. Rasa kantuk mulai menderanya. Wiwik lalu menuju kamar tidurnya, mengganti pakaian kerjanya dengan daster tanpa lengan yang menampakan ketiaknya yang putih bersih.Ia kemudian merebahkan dirinya diatas ranjang besi yang reot dengan terlebih dahulu mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu teplok. Wiwik segera tertidur lelap dengan mengeluarkan dengkuran halus tanpa menyadari bahwa ada sepasang mata yang mengawasinya dengan tajam.

Sayup-sayup terdengar denting tiang listrik yang dipukul para peronda malam ketika waktu menunjukan tepat pukul 00.00 tengah malam. Saat itu sesosok tubuh laki-laki bercadar sarung dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek mendekati ranjang dimana Wiwik terbaring dengan posisi amat menggairahkan. Terlentang dengan satu kaki menekuk ke atas sehingga pahanya yang putih tersingkap.

Kedua tangannya terpentang kesamping kanan dan kiri dengan kepala tergolek kekiri. Payudaranya yang masih sekal naik turun seiring hembusan nafasnya yang teratur. Lelaki misterius itu nampak agak tertegun dan ragu. Namun dengan satu gerakan kilat ia segera menerkam dan menindih tubuh Wiwik lalu mengeluarkan pisau lipat dan dicungkan didepan wajah Wiwik yang seketika itu juga bangun dengan perasaan amat terkejut dan takut.

Ia mencoba meronta-ronta namun gerakannya terhenti ketika mendengar ancaman si lelaki bercadar “jangan bergerak atau berteriak kalau tidak ingin mati!”, ancam silelaki sambil mengayun-ayunkan belatinya.”ja…jangan sakiti aku, ambillah harta benda yang kamu inginkan, ta..tapi jangan lukai aku” ujar Wiwik dengan nada memelas dan suara bergetar.

Si lelaki bertopeng kemudian menyisipkan pisaunya tepat dibawah tali bahu daster dan bh Wiwik sebalah kiri, lalu..tess. Tali itu terputus,..sadarlah Wiwik kalau si lelaki bertopeng tidak menginginkan harta bendanya yang memang tidak seberapa, tapi tubuh moleknya.

Bulu kuduknya merinding dan tubuhnya semakin gemetar hebat karena deraan rasa takut yang amat sangat.Lalu…tess, tali daster berikutnya terputus.Wiwik mulai menangis terisak, si lelaki bercadar kemudian menyisipkan pisaunya kedalam belahan dada Wiwik, lalu..prekk, daster Wiwik terkuak di bagian dada sehingga memperlihatkan bh ungu Wiwik yang selintas agak kekecilan menutup dua bukit kembarnya. Si lelaki misterius mendengus kencang, kemudian menyusupkan kembali pisau nya tepat di tengah-tengah bha Wiwik, mengarahkan mata pisau ke atas lalu “prrt”, bh itu terputus ditengah-tengah.

Wiwik semakin ketakutan dan mencoba meminta belas kasihan,”tolong, jangan perkosa aku”, ujarnya dengan terisak. Silelaki kini dengan leluasa menyibakkan bh Wiwik, matanya terbelalak menyaksikan sepasang payudara indah yang putih mulus ditempa cahaya remang lampu teplok, lalu dengan penuh nafsu tangannya segera meremas-remasnya dan memuntir-muntir putingnya yang kecoklatan.

Wiwik meringis menahan rasa ngilu akibat remasan tangan si pria bertopeng yang begitu keras.Lalu tiba-tiba “prekk”, terdengan suara robekan kain ketika dua tangan si pria misterius kembali merobek daster Wiwik dengan kejam sehingga kini tubuh Wiwik benar-benar tersingkap, hanya tinggal celana dalam warna hitam yang menutupi tubuhnya.

Si lelaki bertopeng lalu berlutut di atas paha Wiwik, dengan tenang ia sisipkan belatinya yang berkilat ditempa cahaya lampu ke balik celana dalam Wiwik melalui paha sampai ujungnya menyembul ditepi atas celana dalam Wiwik, dan “prrrt”, celana dalam itu terkoyak tepat di sisi kiri, nafas Wiwik seolah terhenti namun ia tak mampu berbuat apapun. Ia terlalu takut untuk berontak.

Sekali lagi si lelaki bercadar menyisipkan pisau disisi lain celana dalam Wiwik, dan “prrt”, kini selangkangan Wiwik yang ditutupi bulu-bulu hitam yang lebat benar-benar tersingkap. Si lelaki nanar melihat pemandangan didepannya,lalu “wutt”, dengan satu renggutan ditariknnya celana dalam Wiwik kemudian dengan paksa menyumpalkannya kemulut Wiwik.

Wiwik hanya bisa gelagapan dan menutup matanya yang berlinangan air mata, sampai akhirnya matanya membelalak ketika merasakan pahanya dilebarkan dan satu benda asing memasukinya dengan kasar. Ternyata jari tangan si lelaki yang bergerak maju mundur dan mengorek-ngorek isi memeknya seolah-olah tengah mencari sesuatu. Tubuh Wiwik berkelojotan menahan sakit dan…hasrat lain yang coba ditepisnya sekuat hati.”ahh, aku memang merindukan sentuhan lelaki, tapi tidak dengan cara ini” gumamnya dalam hati.

Nafas si lelaki bertopeng semakin memburu seiring dengan semakin memucatnya wajah Wiwik melihat tonjolan benda dibalik celana pendeknya. Wiwik kembali memejamkan mata seolah menolak kenyataan buruk yang akan menimpa dirinya. Dengan berlutut si pria bertopeng meloloskan celana pendeknya, kemudian merangkak di atas tubuh Wiwik. Wiwik seakan berhenti bernafas melihat kontol kuat si pria bertopeng yang cukup kuat dan tampak tegang dengan sempurna.

Tangannya secara kasar membuka paha Wiwik yang dengan sekuat tenaga dirapatkan sedemikian rupa. Itulah satu-satunya perlawanan terakhir Wiwik,namun apalah artinya tenaganya dibTommyngkan si lelaki yang tengah terangsang. Maka ketika paha Wiwik akhirnya membuka,dengan ganas si pria bertopeng menghentakan pantatnya ke bawah, dengan paksa kontol tegangnya menerobos lubang memek Wiwik.

Wiwik menjerit keras merasakan sakit diselangkangannya seolah-olah ada sebatang kayu keras yang ditusukkan ke dalam memeknya.Si lelaki bertopeng merasakan betapa seretnya lubang memek korban perkosaannya ini. Kontolnya terasa ngilu, namun dengan kasar ia terus menaik-turunkan tubuhnya sehingga beberapa menit kemudian ia merasakan jika lubang memek itu semakin licin tanda banyaknya lendir yang dikeluarkannya.

Ya, Wiwik yang tadinya merasa kesakitan, lambat laun tak mampu lagi menahan hasrat bahwa ia pun sangat ingin merasakan kembali kenikmatan hubungan sex yang lama tak dialaminya. Perlahan-lahan ia merasakan betapa nikmat rasanya gesekan yang terjadi antara kontol tegang si pemerkosa dan memeknya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Kini Wiwik mulai merintih-rintih sebagai ekspresi rasa nikmat yang dialaminya. Namun karena sumpalan dimulutnya sipemerkosa tak mendengarnya. Sampai akhirnya tubuh Wiwik mengejang lalu denyutan-denyutan hebat bergolak didalam vulvanya.Lama sekali sensasi luar biasa itu dirasakannya.Wiwik ham. ,,,,,,,,,,,,,
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest

Related posts