NO CD

| “Hmph, capek nih” umpatku dalam hati. Hari itu aku kuliah sampai jam 9 malam. Parkiran mobil pun sudah gelap. Sambil ngeliat kanan kiri, aku pun berlari-lari kecil menuju ke mobilku yang ku parkir di belakang gedung science.

Ketika sampai di mobil, HP ku berbunyi. Ternyata si Rei. “Halo Cyn, lagi ngapain? ” tanya si Rei.

“Ini nih, lagi mo pulang baru aja selesai kelas” sahutku sambil menstater mobil.
“Ooh, mo ke sini ga? Kita ntar mo ngadain pesta nih. Kan hari sabtu, masa di rumah aja sih? ” Si Rei pun nyerocos.
“Oh ya? Mau donk, kalo gitu gue ke sana sekarang deh” jawabku dengan senangnya.
“OK deh. Bye” Sejak hidup di LA, aku selalu suka dengan kehidupan malam.

Pesta, diskotik ataupun pergaulan bebas. Akupun mulai merapikan rambut dan pakaianku. Kemudian, aku mulai membubuhkan make-up tipis di mukaku.

Setalah selesai, aku pun mengendarai mobilku ke tempat Rei. Rei adalah anak orang kaya.
Apartemenya yang terletak di daerah BH itu sangat mahal harganya. Aku pun memberhentikan mobilku di depan Liquor Store.
Ketika aku turun dari mobil, banyak cowok bule yang ngeliat dan bersiul kepadaku.

Saat itu aku hanya mengenakan rok pendek dan kaos putih ketat. buah dada ku yang berukuran 34 c itu pun tampil kian menggoda.
Memang toket ku cukup besar untuk orang seukuranku. Ketika aku sedang mencari cari liquor kesukaanku, Hp ku pun berbunyi lagi.
Ketika kulihat nama Rei, aku segera menjawab. Hanya percakapan kecil yang terjadi, ternyata dia minta dibelikan beberapa botol bir.

Aku pun segera mengambil sebotol XO dan 12 botol corona. Setelah membayar, aku pun segera mengemudikan mobilku ke tempat Rei.

Dengan kemacetan LA aku pun tiba di tempat Rei setelah setengah jam di mobil.
Rei pun menyambut ku dengan gembira. Ketika aku masuk, ternyata tidak ada seorang pun di situ selain aku dan Rei.

“Kok ga ada anak anak? Katanya mo pesta? ” tanyaku keheranan. “Ntar lagi juga pasti datang” jawabnya sambil tersenyum.
“Siapa aja sih? ” kejarku. “Cowok-cowok lah, 7 orang deh kayaknya” katanya sambil berjalan ke dapur.
“Jadi gue cewek sendiri nih? ” tanyaku keheranan.

Dengan santainya dia cuma menjawab

“Yup, kenapa? Loe ga suka? Kan loe biasanya suka main keroyokan. Apalagi kalo ceweknya cuman loe sendiri”
“Loe gila ya? loe membuat pesta buat cuman ngentotin gue rame rame? ” tanyaku dengan kaget.
“Bukannya loe suka kayak gituan, apalagi barang mereka gede gede lagi. Tenang aja, dijamin puas” imbuhnya sambil ketawa nyengir.

Aku cuma diam saja. Rei memang sering nge-seks denganku, tapi kita tidak pacaran.
Aku juga pernah nge-seks dengan Rei dan dua temannya. Tapi kali ini TUJUH orang.
Aku takut tapi aku juga terangsang. Aku memang sangat suka menjadi pusat perhatian apalagi gangbang.
Rei tau itu. Rei tau semua tentang aku. Tapi aku cuma tau sedikit tentang Rei.
Dia sangat suka ngeliat cewek di entot rame rame. “Kenapa? kok bengong? ” tanya Rei sambil mengusap usap tangannya ke pantat kiriku.

“Ga kenapa kenapa kok” jawabku singkat. Aku memang sudah biasa dengan kelakuan Rei.

Tangan Rei yang tadi cuman memegang pantat kiriku, kini meremas remas pantatku dengan kerasnya.

“Udah lah Rei, siapin dulu donk makanan buat pestanya” kataku sambil menepis tangannya.
“Kok gitu sih? Ayo donk kan udah lama gue ga liat loe telanjang” katanya santai.
“Ya udah kalo loe mau, tapi siapin dulu donk makanannya. Habis itu kalo ada waktu gue mau mau aja. Gimana? Mau ga? ” tanyaku menggoda.
“Hahaha. Kita cuma makan chips doank kok malem ini. Tuh chipsnya udah ada. Tinggal dibuka doank” katanya sambil memasang muka mesum.
“Iiih, benci gue ama loe” kataku sambil mencuekin muka mesum dia. “Ya udah gue membuat in salad deh. Mau ga? ” ” bikin lah kalo loe mau” katanya singkat.

Ketika aku bikin salad di meja dapur, tangan tangan Rei menjelajahi pantatku.
Aku yang sudah biasa dengan itu cuma mendesah desah kecil. Aku merasakan kedua tangannya mengangkat rok ku sampai ke pinggangku.
Dia hanya bersiul ketika ngeliat pantatku yang penuh. Waktu itu aku memakai G-string jadi dia bisa ngeliat semuanya.

“Auw” jeritku ketika Rei memukul pantatku sambil ketawa. Aku pun meneruskan mengaduk salad ketika dia menurunkan g-stringku sampai ke lantai.

Aku segera mengangkat kakiku dan menendang g string itu ke belakang. Aku kira Rei akan segera memasukan peler nya ke dalama nonok ku, namun dia hanya menurunkan rok ku dan merapikannya.
Aku terheran heran ketika dia melakukan itu tapi aku tidak mengatakannya. Kini tangan Rei mulai meraba raba dan meremas toket ku sambil mulutnya menciumi leherku.

Aku hanya melenguh kecil ketika dia meremas toket ku dengan agak keras.
Aku memberhentikan kerjaanku dan mencoba menikmati rangsangan Rei. Rei pun mulai melepas baju ketatku.

Rei hanya diam ketika dia ngeliat tubuhku yang setengah telanjang. cerpensex.com Aku yang sudah sangat terangsang mulai memijit mijit peler Rei dari luar celananya.
Rei pun melenguh keenakan ketika aku remas remas dan kukocok peler nya perlahan.
Rei tidak diam saja, dia langsung melepas behaku dan melemparkannya. Aku yang hanya memakai rok mencoba membuka baju Rei.

Tapi Rei cuman menepis tanganku. Rei pun ketawa ketika ngeliat ku kebingungan.
Rei pun mulai membungkuk dan mengambil beha dan g stringku yang berserakan di lantai.
Kemudian dia berjalan ke kamarnya meninggalkan aku yang kebingungan dan sangat terangsang.

Ketika aku tersadar bahwa toket ku terpampang bebas, aku pun kembali mengenakan kaos putih ketatku.
Aku merasa kalau putingku tercetak jelas dengan baju itu. Tapi aku tidak punya pilihan lain.
Rei pun kembali ke dapur dan kulihat bahwa beha dan g stringku telah dia sembunyikan.

“Boleh juga buah dada loe, lebih terlihat gede lho” katanya sambil meremas remas buah dada ku.
“Mau loe apa sih Rei? Mau ngentot ga sih loe? ” tanyaku sudah tidak sabar.
“Oh, loe mau ngentot? ” tanya nya dengan muka sok innocent. Aku pun menjadi malu sendiri.

Belum sempat aku menjawab telpon apartement Rei berbunyi. Aku tau kalo teman temannya sudah ada di luar.

Mereka cuma minta dibukain pintu saja.

“Nih kalo loe mau ngentot, mending loe sekarang emut penis gue sampe gue keluar” tantangnya “Ada tamu Rei” kataku sambil kebingungan.

Rei pun segera memencet tombol untuk membuka pintu apartemen. Apartemen Rei ada di lantai 8.

“Masih ada waktu kok”, kata Rei sambil meringis, “ayo mau ga? ” “Ntar kalo mereka liat gimana? ” kataku sambil ngeliat ke pintu.

“Cuek aja lah. Mereka juga udah tau kalo loe suka nge seks, apalagi gue udah kasih tau mereka kalo loe suka di gangbang. Udah nyerah aja, ntar juga loe pasti ngemut penis mereka juga”.

Aku pun hanya diam dan berjongkok di depan dia. Tanganku mulai membuka resletingnya dan ku keluarkan peler dia yang terbilang besar itu.
Tanpa ragu ragu, aku pun segera melahap batang itu dan menghisapnya. Rei hanya melenguh kecil sambil menjambak rambutku ketika aku memasukkan peler nya sampai masuk ke tenggorokanku.
Aku memang pandai sekali memberi Deep Throat. Ketika aku memberi dia deep throat, Rei pun segera melenguh panjang dan menembakkan sperma nya ke mulutku yang langsung kutelan.

Aku memang suka menelan sperma cowok. Rei hanya tersenyum ketika aku menjilat jilat batangnya yang perlahan mengecil.
Rei pun memasukan senjatanya kembali ke celananya dan aku hanya mengusap bibirku dengan tissue.
Tak lama, Pintu apartemen Rei pun terbuka dan masuklah tujuh orang yang tidak aku kenal.
Mereka semua berbadan bagus dan bertampang yang lebih dari biasa. “Halo Rei, siapa tuh ceweknya? ” tanya teman si Rei yang akhirnya kuketahui namanya Donny.

“Oh dia Cynthia, temen gue” Kata Rei santai “Kenalan sana” Singkat kata, aku pun berkenalan dengan mereka semua.

Aku tidak bisa mengingat nama mereka semua karena mereka terlalu banyak. Rei pun segera bercakap cakap dengan mereka sementara aku masih di dapur menyiapkan makanan.

Ketika aku sedang mencari cari tempat buat chips, aku merasakan ada tangan yang memegang pantat ku.
Aku kira itu tangan milik si Rei, jadi aku hanya diam dan meneruskan kerjaanku.

“Hmm, boleh juga pantat loe” Ketika aku mendegar bahwa itu bukan suara Rei aku pun kaget dan segera menepis tangan itu.
“Pinter juga si Rei kalo cari cewek” ternyata itu si Donny. “Udah ga usah sok jual mahal, Rei udah ngomong kalo loe itu suka seks” imbuhnya.

Aku sangat sakit kaget ketika dia ngomong secara terus terang. Aku hanya diam saja sambil menunduk malu.

“Loe tau kenapa loe di sini? ” tanyanya lagi. Aku hanya menggelengkan kepala saja.
“Loe itu di sini buat muasin kita kita. Mending loe sekarang ikutin aja apa yang aku bilang ato loe bakalan diperkosa rame rame ama mereka” katanya mengancam.

Aku yang tidak punya pilihan lain hanya mengangguk menurut. “Hehehehe. bagus. Sekarang loe temenin mereka ngobrol trus gue bakalan siapin minumannya” suruhnya.

Aku pun hanya mengangguk dan mengambil salad yang tadi aku buat. Ternyata mereka lagi berjudi.
Aku tidak tau apa yang mereka mainkan tapi mereka menyuruhku duduk dan ikut main.
Mereka pun segera menjelaskan peraturannya. Aku baru tau kalo mereka itu bermain poker, tapi yang menang bisa menyuruh salah satu dari yang kalah untuk melepas baju.

Aku pun mengiyakan aja meskipun aku tau kalo aku kalah dua kali maka aku akan telanjang bulat.
Aku pun tersadar, jadi ini maksud Rei mengambil beha dan g stringku.
Aku hanya melirik ke Rei yang tersenyum kemengangan. Tak lama, Donny pun datang membawa minuman.
Dia memberiku sebotol corona yang tadi kubeli dan kuminum pelan pelan. Ketika ronde pertama di mulai, mereka pun segera dengan cepatnya mengatur kartu mereka.

Aku yang tidak tau apa apa, cuma ngeliat kartuku dan meminum coronaku.
Aku merasa bahwa salah satu dari mereka menang, mereka pasti akan menyuruhku membuka bajuku.
Ternyata benar, aku tidak tau apa nama kartuku namun meraka ngomong kalo aku kalah.

Maka salah satu dari mereka menyuruhku melepas bajuku. Ketika aku membuka bajuku, mereka hanya berkomentar tentang buah dada ku yang besar itu.
Aku yang setengah telanjang hanya menunduk malu dan menutupi putingku dengan tanganku.
Tak lama kemudian, mereka memulai ronde yang kedua. Aku merasa bahwa muka dan badanku mulai memanas, aku tidak tau apakah itu reaksi dari bir atau sorotan sorotan mereka.

Aku yang mulai merasa canggung, mulai meminum birku sampai habis. Tak lama kemudian, ronde ke dua berakhir dengan melayangnya rok ku.
nonok ku yang tak berambut itu sudah tidak tertutupi apa apa. Aku merasa nonok ku mulai gatal, dan aku tersadar kalo Donny telah mencampurkan obat perangsang ke dalam bir ku.
Aku yang sudah tidak bisa menahan gatalnya mulai menggesek gesekkan pahaku. “Hehehehehe, terangsang ya cyn? ” tanya si Rei dengan santainya.

Aku cuma diam saja dan menunduk. “Kalo mau ngerasain penis kita kita bilang aja Cyn” imbuhnya.
Aku sangat malu, tapi aku juga terangsang dengan hebatnya. Aku yang masih menggesek gesekan pahaku tanpa sadar mengeluh terangsang.
Mereka cuma tertawa ngeliat ku seperti itu. Aku pun berkata ke Rei “Rei, please masukin penis loe”.

Mereka yang mendengar itu hanya tertawa dan mulai mengeluarkan penis nya. Rei pun menjawab “Kalo loe mau dientot, loe ngomong ama mereka semua, jangan cuma gue doank. Ntar yang lain kan iri” katanya mengejek.

“Pls entot gue, gue udah ga tahan lagi” kataku sambil merangkak ke salah satu dari mereka dan mulai meremas remas penis nya.

Mereka hanya ketawa dan memanggilku “maniak seks”, “cewek gila penis ” dan lain lain nya.

Aku pun segera memasukan penis yang kupegang itu ke mulutku. Kumulai dengan mencium kepala penis nya dan menjilat jilat batangnya yang sudah tegang.
Empunya penis itu pun segera mengeluh tertahan dan memegang kepalaku dan memaksaku memasukan penis nya yang panjang itu ke mulutku.
Aku hanya memejamkan mata ketika aku merasakan penis lain menerobos dinding memek ku.

“Ooh”, lenguhku tertahan. Seseorang yang mengentotku dari belakang itu segera memaju-mundurkan penis nya di nonok ku.

Aku merasa kalo tiap kali dia mendorong pantatnya, kepala penis nya menyentuh dinding rahimku.
Salah seorang dari mereka memukul pantatku hingga merah dan memasukan salah satu jarinya ke dalam anusku.

Aku pun hanya melenguh keenakan. Ketika aku masih keenakan merasakan jari di anusku, penis yang ada di mulutku segera menyemprotkan sperma nya dan langsung kutelan.
Aku pun mulai menjilati penis itu dengan maksud membersihkannya. Cowok yang kujilati penis nya itu hanya tersenyum dan meremas buah dada ku.
Dengan tiba tiba, cowok yang memompaku dari belakang menarik penis nya. Aku yang masih belum keluar menoleh dengan protes tapi kulihat kalo itu ternyata si Donny yang memompaku dan Donny hanya berdiri dan meninggalkanku sambil tersenyum.

Dia pun menyuruhku untuk menungging dengan tangan di meja makan. Aku pun menurut saja.
Ketika aku sudah dalam posisi menungging, Donny pun dengan kasarnya memasukkan penis nya di anusku.
Aku pun menjerit menahan sakit yang luar biasa itu. Setelah dua menit kesakitan, aku pun mulai merasa nikmatnya anal seks.
Aku pun segera mengikuti irama Donny, dan Donny pun segera mengangkat kedua pahaku dengan penis yang masih di anusku.

Aku pun tidak punya pilihan lain selain bersandar kebelakang supaya tidak jatuh.
Donny dengan pelannya menaik turunkan tubuhku sambil memutar badannya. Maka nonok ku pun terpampang dengan jelas ke cowok cowok yang laen.
Aku sangat kaget ketika aku ngeliat si Rei merekam kejadian itu dan temannya memfotoku.

Tapi, kenikmatan yang aku dapatkan dari Donny menelan kekagetanku dan bikin ku orgasme.
Aku segera menggerang gerang keenakan sambil memilin milin puting kananku. Aku merasa ada cairan memek ku yang menetes keluar.

Kemudian, aku merasa si Donny mulai mempercepat kocokannya di anusku. Aku yang takut jatuh segera menyenderkan tubuhku ke belakang dan membiarkan buah dada ku meloncat loncat dengan bebas.
Aku pun juga ngeliat lampu lampu flash kamera yang mengabadikan kejadian itu.
Donny pun segera menjatuhkan tubuhku di kasur yang sudah disiapkan cowok cowok lain di ruang tamu.

Aku jatuh dengan telungkup dengan penis yang masih di anusku. Dengan cepatnya, si Donny mencabut penis itu dan segera mengeluarkan air mani nya di dalam gelas wine yang bening.
Aku yang kelelahan cuma ngeliat itu dengan penuh tanda tanya. Belum sempat aku mengatur nafas, Donny menyuruhku menjilati penis nya sampai bersih.
Aku menjilati penis itu dengan perasaan yang jijik. Kemudian salah satu dari mereka segera mengangkatku dan memasukkan penis nya ke nonok ku.

Aku pun cuma melenguh tertahan. Cowok itu segera memaju mundurkan penis nya dengan aku keadaan berdiri.
Aku hanya bisa berteriak teriak kecil karena penis itu sangat besar diameternya.
Aku merasa ada penis laen yang menerobos anusku. Aku merasa seperti sandwich karena diapit kedua cowok besar itu.

Tak lama kemudian aku pun orgasme lagi dan lagi. Tiap kali mereka mau keluar, mereka segera mencabut penis nya dan mengeluar kan sperma merek di dalam gelas wine.
Aku masih bingung dengan itu, tapi ketiga orang yang belom ngentot memek ku segera mengeroyokku.
Ada yang memasukkan penis nya ke nonok ku, ke mulutku ataupun ngentot buah dada ku.

Aku sudah seperti di dalam sorga dunia. Aku tidak tahu sudah berapa kali aku orgasme malam itu.
Mereka mengentotku dengan nonstop. Selalu ada penis yang mengisi memek ku. Ketika mereka semua sudah selesai mengentotku, mereka menaruhku di sofa dengan kepala di bawah.
Aku sudah tidak tahu apa yang terjadi tapi dengan samar samar aku lihat Donny memasukan leher botol bir yang masih penuh isinya ke memek ku.

Aku pun segera terasadar dengan adanya benda dingin di memek ku, tapi aku sudah terlalu capek untuk berontak.
Aku hanya bisa ngeliat Donny menaik turunkan botol itu di memek ku.
Kemudian, aku merasakan bir yang meleleh turun dari memek ku ke buah dada ku.

Kemudian, Donny segera menarik botol bir itu dan menyuruhku membuka bibir nonok ku dengan tanganku.
Akupun hanya menurut saja. Kemudian, aku ngeliat i Donny memasukan sedotan ke dalam nonok ku yang penuh dengan bir dan dengan segera aku merasakan bir itu disedot oleh Donny dan ditelannya.

Mereka semua tertawa ketika ngeliat ku melenguh menandakan aku orgasme lagi. Aku yang sudah terlalu capek, mulai merangkak ke atas kasur di lantai ruang tamu dan aku pun tertidur.

Keesokan paginya, aku pun terbangun dengan sebuah mentimun di nonok ku. Aku kebingungan dan aku lihat cowok cowok itu sudah tertidur dengan lelapnya di sebelahku dan di sofa.

Aku pun segera mengeluarkan mentimun itu dari nonok ku. Ketika aku bangun, aku baru merasakan panasnya anusku dan sakitnya nonok ku.
Dengan sedikit tertatih aku berjalan mencari baju baju ku. Aku menemukan kaos putihku dan rok ku yang langsung kukenakan.

Akupun berjalan ke arah kamar mandi untuk merapikan diri. Ketika aku sedang menyisir rambutku yang acak acakan, pintu kamar mandi terbuka dengan tiba tiba dan aku lihat Donny menyeruak masuk.
Aku cuma ngeliat apa yang bakalan dia lakuin. Tak kuduga, dia dengan tanpa malu mulai kencing dengan enaknnya.

Aku yang ngeliat itu hanya menggelengkan kepala dengan jijik. Setelah aku selesai menyisir rambutku, aku segera keluar secepat mungkin dari kamar mandi itu sebelum si Donny menyuruhku berbuat yang macam macam.
Aku pun segera mencari dompet dan kunci mobilku ketika Rei memegang tanganku dan menyuruhku minum pregnancy pil.

Rei menyuguhkan pil itu dan segelas air putih yang langsung kuminum. “Hebat juga lo Cyn semalem” pujinya “Sakit semua nih Rei” jawabku sambil meringis “Gue pulang dulu ya capek nih” “Ya udah tapi minum ini dulu ya? ” katanya sambil menyogorkan gelas yang penuh dengan air mani “gue tau loe pasti suka” “Aduh Rei gue laper banget, dari kemaren malem gue blom makan” jawabku mengiba.

“Enggak, minum dulu baru boleh pulang. Udah lah cepet minum” tegasnya. “Iih maksa banget sih” gerutuku.

Rei pun segera mengambil video camnya dan menyuruhku bergaya seolah olah aku menikmati minum air mani.
Aku pun hanya tersenyum sambil menegak habis air mani itu. Rei pun tersenyum dan berkata “Mulai hari ini kalo loe ke mana mana usahain jangan pake beha ato celana dalem, ok? jadi ntar kalo gue kepengen ngentot, cuma tinggal masukin doank” katanya sambil ketawa.

“Gila loe” umpatku sambil ngeloyor pergi.–,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts