CERITA SEX – MEMEK GATEL PACARKU TERNYATA BISPAK



CERITA SEX – MEMEK GATEL PACARKU TERNYATA BISPAK
– Perkenalkan Aku Surya. Langsung saja. Aku baru saja naik kekelas 1SMA. Aku Anak Pindahan dari sekolahku yang lama karena aku tidak bisa mengikuti peraturannya yang lumayan ketat. Pada akhirnya Kedua orangtuaku menyetujui kepindahanku dan aku masuk ke SMA Negri 12 Jakarta Disana aku tidak mengenal siapapun

Aku Bertipe orang yang pendiam dan tidak mau diganggu.
Setelah 1 tahun aku sekolah di SMA Negri 12 Akhirnya aku menduduki kelas 3SMA. Disitulah aku mulai mengenal seorang wanita yang kunilai memiliki pribadi yang sama sepertiku aku mencoba untuk mendekatinya dan mencoba megencaninya.

Pertama kali kulihat dia, orangnya cantik, putih, tingginya 155cm. Yang berikutnya kutahu namanya adalah Fera. Tubuhnya Benar-benar bagus dan Semok, Payudaranya Kencang, Bulat, Membuatku tergiur untuk menyedot putingnya kuperhatikan ketika dia berjalan bongkahan pantatnya itu geol kanan geol kiri

Akhirnya kuputuskan untuk bertemu dengan Fera Dan ngajak dia jalan, Kami pun bertemu disebuah Mall setelah 10menitan kutunggu akhirnya Fera datang dengan pakaian yang hampir tak kupercaya, Fera mengenakan baju putih polos tipis dan celana jeans mini yang memaparkan paha putih mulusnya semakin tak sabaran aku untuk mencicipi tubuhnya.

“Haloo? Udah nunggu lama yah?”. tanyanya

“Ahh.. nggak kok baru saja nyampe, Udah duduk dulu” jawabku tak lepas memandangi tubuhnya yang sungguh indah

“Ohiya, Kamu ngajakin aku kesini mau ngomong apa yah?” kata fera

“Ohh, nggak kok aku cuman kepengen ngobrol aja biar lebih dekat ^hehe” kataku

“Yeh kamu mah,” Dia mencubit pipiku

Setelaah sekitar 1jam ngobrol ngobrol kami memutuskan untuk pulang, Tetapi Fera tidak mau pulang begitu saja dia masih ingin bersamaku karena menurutnya aku itu asik dan lucu
“Ayukk aku antar pulang, ntar orang tua kamu nyariin lagi”kataku

“hhm, gimana yah sebenarnya aku masih mau ngobrol sama kamu kalo nggak sibuk sih” tanyanya

Aku pun tak menjawabnya lagi. akhirnya kami masuk kemobil dan kutawarkan untuk bersantai-santai diapartemenku saja daripada tidak ada tujuan luntang lantung
“Keapartement aku saja yuk?” tanyaku.

“Bolehsih, Tapi aku takut nggak enak nih udah ngerepotin” jawab fera.

“Udahh ah nggak perlu khawatir, Ntar aku antarin balik lagi” Dia pun menyetujuinya.

Akhirnya kami sanpai juga diapartementku. Aku pun lalu mempersilahkan Fera masuk. Akupun mulai berbincang-bincang dengan Fera. Hingga pada satu moment kami saling bertatapan dan diam seribu bahasa, Kuberanikan untuk merangkul pundaknya dan Fera hanya diam saja, akupun semakin tertantang untuk berbuat lebih jauh lagi. Wajah kami saling berdekatan, Fera terpejam seakan menanti-nanti apa yang selanjutnya akan kulakukan.

Kusamber bibirnya yang mungilnya itu dia hanya diam dan membalas lumatanku. Nafas kami terdengar saling memburu.. Semakin panas, ciuman penub hasrat yang hanya mengikuti naluri oleh dua insan yang sedang dimabuk birahi. “Fera Aku kan buat kamu merasakan kenikmatan yang luar biasa” kata itupun terlontar diantara ciuman kami yang memanas. “hmmppffhhh,”,

Tanganku reflek seperti dituntun untuk menggapai sesuatu yang sedari pagi membuatku penasaran. Ya, tanganku dengan sendirinya mulai meraba dan perlahan-lahan meremas bukit kembar Fera. Fera hanya melenguh tertahan menghadapi kelakuanku.

“aaahhhssss….sayangg….hmmmppfff…geli Srut” desah Fera tanpa melepaskan bibir kami yang masih tetap berpagutan dengan penuh nafsu.

Tanganku berusaha melepaskan baju kaos yang sedang dikenakan Fera tersingkirlah baju tersebut, tinggalah 2 pasang payudara yang besar yang hanya dibalut dengan bra sexy yang semakin membuatku horny, tanganku lelusa meremas2 dan menikmati payudanya yang tak ada duanya
“Ssshh Surr Kamu nakall sekalii sayang…” katanya

Kupilin-pilin dengan lembut puting toketnya yang berwarna merah muda, tubuh Fera bergetar. Ini pertama kali bagi kami. Hingga tanpa sadar tangan Fera juga reflek mengelus-elus batang kejantananku yang sudah tegang dari tadi, bahkan mulai mengeluarkan cairan pelumas diujungnya.

Ciuman kami yang penuh gairah pun kami hentikan. Kutatap wajahnya yang sayu, akupun mengajaknya untuk pindah ke dalam kamarku. Kamipun membenahi pakaian kami dan keluar menuju kamarku yang terletak di luar bangunan utama.

Setelah berada di kamarku, Fera berdiri terpaku. Bingung akan apa yang sedang dia lakukan. Seakan terbius oleh nafsu birahi yang sedang melanda kami.  filmbokepjepang.com Penasaran dengan apa yang akan terjadi lagi diantara kami. Akupun tak menyia-nyiakan waktu. Langsung kudekap Fera dan kamipun berpagutan dengan lebih panas lagi. Lidah kami saling memilin satu sama lain, saling menghisap. Tanganku yang memeluk pinggangnya mulai turun ke arah pantatnya yang padat berisi. Fera mendesah

“aaaahhhhh…” saat tanganku meremas pantatnya dan menariknya ke atas.

Kutekankan batang kejantananku ketubuhnya. Tangan Fera tidak tinggal diam, tangannya menggapai batang kejantannku dan mulai mengelus-elusnya dengan lembut. Tanganku pun kini telah pindah ke depan. Meremasi dadanya yang kencang dan menggantung seperti pepaya mengkal. Aku menurunkan ciumanku langsung kearah dada,

Tangan Ana mulai meremasi rambutku seiring menikmati sensasi cumbuan yang kuberikan. Ana terus mendesah saat bibirku menyapu permukaan bukit kembarnya.
“ssshhhhh….geli…surrr”, suaranya terdengar bergetar.

Tak tahan dengan terus berdiri, tubuh Fera pun kubimbing menuju tempat tidurku. tanganku memeluk dan mengelus-elus punggungnya dengan tetap mencumbu bukit kembarnya dan meninggalkan beberapa bekas merah didadanya. Kami semakin larut dalam permainan ini. Semua akal sehat sudah hilang, hanya nafsu birahi yang menuntun kami. Kubuka kaitan bra yang Fera kenakan dia hanya diam diatas kepalaku dann… kulihat dengan jelas 2 toket yang menyembul membuatku semaki panas

“Surr jangan cepat2 sayang santai aja”, pegangan tangannya pun melemah dan Ana kembali terpejam menikmati rasa yang ada.

Tak perlu menunggu lama langsung kukulum puncak tersebut dan kumainkan lidahku di sana. Menari-nari dengan lidahku dan sesekali kuhisap dan kugigiti dengan gemas. Fera yang menikmati cumbuanku meremas-remas rambutku dan terus menggelinjang. “Enak sayank…terusssshhhh…”, racau Fera yang sedang menikmati hal ini untuk pertama kalinya.

Tanganku mulai meraba-raba dengan halus kemulusan pantat dan pahanya, hingga akhirnya tanganku berhenti tepat di gundukan kewanitaannya. Ana tersentak saat jari telunjukku mulai menyusuri belahan kewanitaannya dari luar celana dalamnya yang mulai basah.

“aaaaakkkkhhhh….geliiiii sayanggg.” ujarnya bergetar.

Perlahan tanganku mulai menyusupi celana dalamnya. Kurasakan ada rambut-rambut halus yang cukup lebat di kemaluannya. Masuk lebih dalam lagi dan kutemukan gundukan daging yang hangat dan berair dengan satu titik yang terasa keras. Ya, jari tengahku berhasil menemukan bagian yang paling sensitif didirinya.

Terus kumainkan benjolan kecil tersebut hingga badan Ana terus tersentak-sentak entah karena kegelian atau merasakan nikmat tiada tara. Semakin lama kumainkan, semaki banyak cairan yang keluar dari organ kewanitaannya. Aku pun tak tahan lagi, batang kejantananku yang sudah menyembul hampir setengahnya dari ujung celana dalamku meminta untuk segera dibebaskan. Celana dalamku pun kulepaskan. Lega rasanya. Tak mau sendirian telanjang, celana dalam Ana pun akhirnya kupelorotkan seklian.

Kembali kami berciuman dengan penuh nafsu, dan hanya berdasarkan naluri akupun kini telah berada diatas tubuh Ana. Kugesek-gesekkan batang kemaluanku di permukaan bibir kewanitaanya. “hhhmmpppffhhh…..hhhsssshhh….aaaaa…”, entah apa yang coba dikatakannya. Hingga akhirnya Ana mencengkram erat punggungku dan kedua kakinya dilingkarkan dipinggangku.

“ooouuuugggggghhhhh…aaaakkkhhhh….kamu jahatt mainin aku”. Ternyata Ana orgasme untuk pertama kali dalam hidupnya.

“aku masukin ya sayank?” tanyaku meminta peraetujuan darinya.

Iapun membalasnya dengan sebuah anggukan kecil dan berkata

“Yahh masukin sekarang surya, aku udah nggak tahan kamu buat aku tersiksaa giniii” katanya menjambakku

Aku pun mulai memposisikan diriku, Ana membantuku dengan menggenggam batang kejantananku dan mengarahkannya tepat dimulut kwanitaannya. Setelah terasa pas, tangan Fera yang satunya menekan pantatku seolah menginginkanku untuk segera memasukkan batang kejantananku sedalam mungkin. Beberapa kali mencoba namun selalu gagal, hingga pada percobaan yang ke lima, aku mencoba menekan perlahan tapi dengan menambahkan sedikit tenaga hingga masuklah kepala kejantananku ke dalam liang senggamanya.

“Aarrghhhh sakitt yangg,,, aahahhh” Fera berkata sambil menggigit bibir bawahnya.
“Tahan sebentar ya sayangg” jawabku.

Fera mengangguk sambil memejamkan mata dan menahan perih yang dia rasakan. Aku pun lalu melumat bibirnya dan tanganku mengelus rambutnya sambil belum merubah posisi agar liang senggamanya bisa lebih rileks. Setelah kurasa Ana lebih tenang dan liang senggamanya mulai terbiasa. Masih dengan melakukan french kiss, akupun dengan tiba-tiba menghentakkan batang kejantananku ke dalam liang senggamanya. Ana terbeliak dan spontan menggigit bibirku.

“aaaaaaacccchhhhhhh……” teriaknya tertahan karena saat itu masih berciuman denganku.

Kuhentikan aktivitasku di bawah aana sejenak agar Fera terbiasa dan menghilangkan efek shock pada dirinya.

“Aaaauuu Aaahhh Enaaakk bangett sayangg, Sodokk kaya tadi lagi sayang” desah Fera saat mulai kugerakkan batang kejantananku.

Aku kaget saat tiba-tiba Fera berubah menjadi beringas, binal, lidahku disedot-sedot dan kamipun saling bertukar liur. Fera semakin bergerak liar. Kalau aku mengangkat pantatku naik, Fera menurunkan pantatnya turun dan sebaliknya, hingga batang kejantananku bisa masuk lebih dalam lagi. Gerakanku semakin kupercepat dan pelukan Ana terhadapku semakin erat.

“aaaarrrggghhhhhh…..sayangg…..akuu mauuu keluuarrr aaahhh” Fera orgasme dengan derat sampai membasahi tubuhku

Aku tetap tidak merubah gaya bercinta kami. Setelah kurasa Fera mulai teratur nafasnya aku pun mulai menggerakkan kembali pinggangku maju mundur. Tangan Fera memainkan dan meremasi bongkahan pantatku. Akupun tak kalah diam turut meremasi bukit kembar Fera

“Sshhhh sayangg genjott lebih kuat lagi aaahh” desah Fera
“Iya sayang….aaahhh….rrrggghhh….enak sayang….”, ujarku.

Tak berapa lama akupun merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari dalam batang kejantananku.

“rrrgghhhh….aaahhhhh….sayang aku mau keluar” ujarku.
“iya sayangg…keluarin didalam sayangggg….jangann dittahan…” jawab Fera dengan suara bergetar dan terputus-putus.

Yang kutahu Fera juga akan segera mendapatkan orgasmenya yang ke tiga. Akupun menggerakkan pinggulku dengan lebih cepat, sementara Ana mengimbanginya dengan memutar-mutarkan pinggulnya. Sesaat kemudian aku pun menggeram

“aaarrgghhhh….aku keluar sayangggg…aaaakkhhhh….crrrootttt…crootttt… crotttt….crot…crot…”. “akkkkhhuuu….juu…gaa….Orrrgassmee lagii…lhhaaghii i….yaaaankkkk….aaaaakkkkkhhhh…..” ujar Fera

Kamipun mengalami orgasme bersamaan.

Kudiamkan batang kejantananku beberapa saat di dalam liang kewanitaannya yang masih berdenyut-denyut. Hingga akhirnya lututku dan sikuku lemas tak mampu menopang tubuhku yang akhirnya ambruk di sisinya. Sambil berbaring, kupalingkan wajahnya dan kukecup bibirnya sambil berkata,,,,,,,,,,,,,,

Related posts